Baru selesai melahirkan udah hamil lagi?
Pernyataan tersebut masih sering terdengar ya Moms di lingkungan sekitar kita. Baiknya gimana yaa?
Pertimbangan tentang jumlah anak dan jarak kelahirannya adalah keputusan yang memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas pentingnya Keluarga Berencana (KB) sebagai alat yang dapat membantu pasangan untuk mengendalikan rencana kehamilan mereka, terkait manfaat KB, pilihan yang tersedia, bagaimana hal ini dapat memengaruhi kualitas hidup keluarga, kesehatan ibu, dan masa depan anak-anak. Dengan pemahaman yang mendalam tentang KB, pasangan harapannya dapat membuat keputusan yang bijak untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka dan mencapai tujuan mereka dalam merencanakan masa depan yang lebih baik.
Kenapa sih perlu ikut KB pasca persalinan?
- Mengatur jarak dan mencegah kehamilan agar tidak terlalu dekat (minimal 2 tahun setelah melahirkan)
- Mengatur jumlah anak agar Ibu tidak terlalu sering melahirkan (sebaiknya tidak lebih dari tiga)
- Mencegah dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi, dan balita
- Ibu memiliki waktu dan perhatian yang cukup untuk dirinya sendiri, anak dan keluarga
Perlu diketahui yaa Ibu-ibu bahwa KB Pasca Persalinan digunakan untuk pemanfaatan atau penggunaan alat kontrasepsi langsung sesudah melahirkan sampai 6 minggu/42 hari sesudah melahirkan. Prinsip metode kontrasepsi yang digunakan tidak mengganggu produksi ASI dan sesuai dengan kondisi ibu.
Ada 2 metode kontrasepsi
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
- Metode Operasi Wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP)
- Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/spiral, jangka waktu penggunaan bisa sampai 10 tahun.
- Implan (alat kontrasepsi bawah kulit), jangka waktu penggunaan 3 tahun
Catatan: Metode kontrasepsi jangka panjang sangat efektif untuk jangka waktu yang lebih lama
Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
- Kontrasepsi suntik 3 bulan diberikan setelah 6 minggu pasca persalinan. Untuk ibu menyusui, tidak disarankan menggunakan KB suntik 1 bulan, karena akan mengganggu produksi ASI
- Pil KB.
- Kondom, dapat melindungi dari kehamilan dan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)
Catatan: Non metode kontrasepsi jangka panjang sangat efektif dengan pemakaian yang benar dan perlu pengulangan
Ketika keluarga memiliki jumlah anak yang berlebihan, mereka sering kali harus mengalami kesibukan yang tinggi dalam merawat anak-anak, terutama ketika anak sakit dan memerlukan perawatan. Hal ini dapat berdampak tidak hanya pada kesejahteraan fisik, tetapi juga finansial dan kesehatan mental dari orang tua atau kepala keluarga. Oleh karena itu, harapannya program Keluarga Berencana (KB) dapat memberikan bantuan penting kepada keluarga dalam mengatur jumlah anak yang sesuai dengan kemampuan mereka dan memperhatikan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
Pemerintah juga telah berkomitmen untuk mempromosikan keluarga yang berkualitas, yang ditandai dengan sejahtera, kesehatan, kemajuan, kemandirian, memiliki jumlah anak yang sesuai, tanggung jawab, harmonis, dan beragama. Oleh karena itu, sangat penting bagi keluarga untuk memiliki pemahaman yang kuat dan menerapkan pengetahuan tentang kesehatan dalam kehidupan sehari-hari mereka agar dapat mencapai tingkat kesehatan dan kesejahteraan yang diinginkan dalam keluarga.
Referensi
https://ayosehat.kemkes.go.id/buku-kia-kesehatan-ibu-dan-anak
Sangaji, E. F., & Astuti, D. A. (2023). Memahami Kebijakan Keluarga Berkualitas dari Perspektif Keluarga: Studi Kasus Pengambilan Keputusan Jumlah Anak di Kampung Muhajirin Batu Merah Batu Merah, Maluku. Buletin Ilmu Kebidanan dan Keperawatan, 2(02), 82-88.