Halo, Busui!
Senang yaa sekarang sudah bisa melihat Sang Anak didalam dekapan kita. Untuk memperhatikan kesejahteraan bayi kita sebagai ibu perlu memperhatikan posisi perlekatan menyusui dan manfaatnya. Menyusui sendiri merupakan salah satu cara paling alami dan penting untuk memberikan nutrisi dan perlindungan kepada bayi yang baru lahir. Namun, keberhasilan dalam menyusui seringkali bergantung pada perlekatan yang baik antara bayi dan ibu. So, let’s talk about it!
Menyusui bayi bermanfaat untuk pemulihan rahim, kesehatan payudara, dan ASI meurpakan gizi terbaik bagi bayi. Berikut cara menyusui yang benar:
- Menyusui sesering mungkin/semau bayi (8-12 kali sehari atau lebih).
- Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan, lalu susui
- Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi yang lain
- Apabila bayi sudah kenyang, tetapi payudara masih terasa penuh/ kencang, maka payudara perlu diperah, ASI disimpan. Hal ini bertujuan mencegah mastitis dan menjaga pasokan ASI
Nah, kalau posisi dan perlekatan yang benar, gimana ya min?
Posisi yang disarankan sebagai berikut:
- Kepala dan badan bayi membentuk garis lurus
- Wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan puting susu
- Badan bayi dekat ke tubuh ibu
- Ibu menggendong/mendekap badan bayi secara utuh
Perlekatan yang baik
- Bayi dekat dengan payudara dengan mulut terbuka lebar
- Dagu bayi menyentuh payudara
- Bagian areola di atas lebih banyak terlihat dibanding di bawah mulut bayi
- Bibir bawah bayi memutar keluar (dower)
Hal ini juga sama yaa penerapannya untuk menyusui bayi kembar, seperti gambar berikut ini:
Tidak perlu khawatir apabila Busui ada keperluan di luar atau sedang bekerja, ASI bisa disimpan loh ke dalam kulkas. Tapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaaa
- Cuci tangan dengan sabun sebelum memerah ASI
- Sebelum diberikan kepada bayi, rendam dalam wadah berisi air hangat
- Gunakan gelas kaca/keramik dan mangkok kaca/keramik jangan menggunakan bahan dari plastik ataupun melanin.
Penyimpanan ASI Perah
- ASI baru diperah disimpan dalam cooler bag dengan suhu 15’C dan lama penyimpanan 24 jam
- Dalam Ruangan (ASIP Segar)
Suhu 27’C – 32’C lama penyimpanannya 4 jam
Suhu <25’C lama penyimpanannya 6-8 jam - Kulkas dengan suhu <4’C dan lama penyimpanan 48-72 jam (2-3 hari)
Freezer pada lemari es 1 pintu, suhu -15’C s/d 0’C dengan lama penyimpanan 2 minggu
Freezer pada lemari es 2 pintu, suhu -20’C s/d -18’C dengan lama penyimpanan 3-6 bulan
Dengan catatan:
- Simpan ASI Perah sebanyak 15-60 ml per wadah untuk menghindari ASI Perah terbuang karena tidak habis diminum oleh bayi.
- Hindari ASI Perah mengalami perubahan suhu yang terlalu ekstrem
Referensi
https://ayosehat.kemkes.go.id/buku-kia-kesehatan-ibu-dan-anak